Agar Hidup Penuh Kejutan dan Kebahagiaan: Percaya!
Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan senantiasa diberikan padamu.😊
Aku menulis ini ketika sedang koas di stase neurologi di Rumah Sakit Kepresidenan, RSPAD. Suasana pagi ini cukup tenang, ruangan koas hening dan sejuk, mencerminkan hawa Jakarta hari ini, di luar sana jalanan lengang dan minim kemacetan. Hari Libur. Jakarta jarang-jarang seperti ini. Alhamdulillah.
Ketika berceletuk tentang perjalanan koas-yang masih minim ini- aku jadi tersadar bahwa selama ini Allah mengantarkanku ke perjalanan terbaik.
“Kalo bisa milih, mau koas di mana selama ini? Pilih mana?” Pertanyaanku untuk teman, juga untuk diriku sendiri.
Ada beberapa jawaban lokasi dan sebagainya.
Lalu, bagiku? Ke mana jawabanku itu bermuara?
“Tetap pada jalur yang sama, yang sudah dilalui selama ini, gaada yang ingin dirubah,” Jawabku senang dan penuh rasa syukur. Perjalanan hidup itu indah. Kalimat yang sederhana, namun membawa banyak memori dan pelajaran di dalamnya.
Aku jadi teringat bagaimana kejadian hampir lima tahun lalu, ketika aku tak mendapatkan Universitas impianku setelah sekian banyak doa dan usaha terbaik.
Tahun-tahun pertama jadi tahun yang amat kelam karena rasanya takdir berbuat jahat dan tak adil padaku. Aku merasa sudah memberikan kapasitas maksimal, melebihi siapapun yang kukenal dalam hidupku, serius! Ini bukan sekadar kata-kata belaka! beneran deh! serius!
Tapi ternyata takdir mengantarkanku pada universitas yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, nama yang tidak besar, lokasi, dan fasilitas yang terbatas. Sedangkan di luar sana, teman-temanku yang kulihat tak berusaha sekuat itu, mereka justru mendapatkan yang lebih dari padaku. Benar-benar tidak adil.
Tapi, setelah tahun demi tahun dilewati, aku mulai belajar untuk menerima takdir, belajar memahami, belajar mensyukuri. Ternyata, jalan hidupku tak seburuk itu. Banyak hal indah yang mulai kupahami hari ini, takdir menyingkapkan hijabnya. Jalan hidupku adalah jalan hidup yang lebih baik daripada yang kuinginkan. Ada terlalu banyak hikmah yang kudapat, alhamdulillah. Namun, berikut beberapa yang bisa kubagikan.
- Humble Pie
Kejadian itu menyadarkanku yang pernah sombong bahwa aku selalu lebih dari yang lain-lebih pintar, lebih kuat mental, lebih jago, lebih segalanya- perjalanan takdir menyadarkanku bahwa aku masih harus terus belajar banyak, dan setiap orang punya sisi baiknya, sombong bukanlah hak kita.
2. Koas perifer
Perjalanan koas ke Ambarawa begitu menyenangkan dan membawa banyak pelajaran serta pengalaman baru. Aku berdoa untuk bisa keliling Indonesia, keliling dunia, dan keliling surga. Dibukakan jalannya, bukan hanya singgah sementara, tapi benar-benar merasakan hidup sebagai masyarakat sana, Ambarawa mengajarkanku arti kekayaan sebenarnya, arti dari hidup bahagia melalui kesederhanaan, arti hidup terbaik adalah hidup yang bermanfaat, arti ketulusan, arti masyarakat yang berbudaya, dan banyak lagi.
Suasana hidup yang baru dalam bahasa Jawa juga keseharian yang ditemani alam nan permai menjadi suasana seru tersendiri. Malam yang dingin dengan langit bersih. Jajanan-jajanan yang unik. Dokter dan perawat yang baik dan lucu-lucu. Dann, banyak lagii pengalaman seru di sana.
Setelah Ambarawa, hadir Leuwiliang, sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor. Sedikit pedalaman :)
Setelah sebelumnya hidup dalam masyarakat Jawa, kini kami dipindahkan ke masyarakat Sunda, ini juga jadi perjalanan yang seru, masyaAllah. Daerah desa yang mulai tumbuh menjadi perkotaan, hari-hari diisi di stase Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Leuwiliang. Kami mendapat Dokter-dokter spesialis yang amat baik, seru, dan lucu. Meski hanya dua dokter spesialis yang langsung mengajar kami, itu sudah lebih dari cukup. Di antara banyak kesibukan, mereka masih menyempatkan mengajar kami dengan cara yang amat baik, bahkan mentraktir kami ke restoran, sembari mengajar kami di sana.
perawatnya juga baik dan mengajarkan, pasien-pasiennya pun gemoy-gemoy! Bayi-bayi itu!
Kami diberikan pengalaman langsung untuk ‘menangkap’ bayi setelah dilahirkan dari rahim ibunya, membersihkan, dan menyuntiknya, mendengar tangisan pertama yang ditunggu itu. Menyaksikan operasi sesar. Merawat bayi-bayi. Memeriksa anak-anak. Berinteraksi langsung dengan orang tua-orang tua mereka. Bahkan, beberapa kali bunda-bunda itu menangis mengucapkan terimakasih ketika anaknya sembuh.
Hari ini, kami kembali ke pusat Jakarta, di Rumah sakit kepresidenan dengan dokter-dokter spesialis yang handal dan semangat mengajarkan ilmu-ilmu terbaik.
Sungguh pengalaman yang mahal, yang tak mungkin kudapatkan di tempat dan universitas lain.
Grass root empathy, World class quality.
3. Teman-teman
Seiring waktu, juga mulai kusadari, alhamdulillah kutemukan teman seperjuangan yang luar biasa keren-keren, baik-baik, dan seru-seru banget. Menemani perjalanan panjang jadi begitu berwarna dan penuh komedi. Tak mungkin kudapatkan kalau aku ada di tempat yang lain.
4. Guru-guru
Waktu juga menyingkap bahwa dalam perjalanan panjang ini Allah telah siapkan guru-guru terbaik yang tulus untuk mengajarkan kami, meski gaji tak seberapa, meski waktu banyak terkuras, meski tenaga banyak terpakai, mereka rela mengajarkan kami dengan cara terbaik mereka. Dengan ciri khas mereka masing-masing. Ada yang sangat serius, lucu, luar biasa baik, suka marah bercanda, perhatian, inspiratif, lembut, menawan, elegan dan segala tabiatnya.
Semoga mereka dijaga Allah senantiasa.
Dan ada banyak lagi hikmah yang terhias, baik yang besar atau yang kecil-kecil dan detail. Tapi pada intinya, semua itu terjadi ketika kita mulai sadar bahwa jalan hidup kita adalah jalan hidup yang terbaik selama kita selalu mengusahakan dan mendoakan yang terbaik. Meski terkadang, apa yang terjadi di luar ekspektasi dan harapan kita, selama kita sudah ikhtiarkan yang terbaik, mendoakan yang terbaik, pasti itu jalan hidup yang terbaik. Meski sekarang kita tidak mengerti, tapi yakinlah bahwa suatu waktu kita akan memahami.
Karena semua perjalanan ini, sudah ada yang merangkai, menghias, dan menyirami dengan cinta dan kasih sayang. Tugas kita adalah percaya, bukan mengetahui. Percaya dulu, nanti seiring waktu InsyaAllah kita akan pahami dan bersyukur.
Percaya. InsyaAllah kejutan dan kebahagiaan datang beriringan dengan penuh senyuman.
ۚوَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
“boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Percaya.
Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan senantiasa diberikan padamu.😊
-Alpha